Apa Pilihanku Hari Ini?

>> Sunday, December 11, 2011




Hari kemarin.

Hari ajaib, aneh, menggelikan atau bisa disebut apa saja jika itu bisa di-deskripsikan dengan kata-kata.

Pagi hari, saya sedang berpikir bagaimana mencari terobosan baru untuk hotel. Tiba-tiba Hape saya berbunyi dan ternyata ternyata panggilan dari salah satu GM hotel di Semarang.

"Bisa tolong saya mbak? Hotel kami kebakaran, padahal ada 3 grup besar akan datang hari ini, satu di pagi, 1 siang, dan 1 lagi tengah malam nanti. Bisa saya ungsikan 2 diantaranya ke sana? Bla... bla... bla..."

Singkat cerita saya menyanggupi semua yang dia minta, dan kami bersepakat untuk semua hal, jenis layanan, fasilitas dsb. Apalagi hotel kami berdua tidak jauh berbeda, hanya 11-12 di kualitas dan fasilitasnya.

Dalam hitungan menit, saya sudah menyiapkan semua yang diperlukan untuk kedatangan rombongan 1 karena berdasarkan informasi bis yang dinaiki rombongan tersebut telah berjalan menuju ke arah kami.

Semua oke, terkendali dan sesuai rencana, hingga rombongan itu sampai di hotel. Namun apa yang terjadi??

Ketika rombongan turun dari bis, entah mengapa panitia tiba-tiba berkata, "Wah kalau letaknya di sini sebaiknya kita turun lagi saja... dll.... "

Usut punya usut ternyata, rombongan itu ternyata akan mengadakan acara di tengah kota, dan keberatan tinggal di hotel kami karena menurut mereka "terletak di pinggiran kota Semarang", padahal kami tidak terletak di pinggiran Semarang tetapi di Semarang bagian kota atas, itu yang benar. Ha ha..

Demikian juga yang terjadi dengan rombongan ke 2.

Huuuuufffffffffffffffff... perasaan kami menjadi tidak karuan, terutama saya. Aneh, heran, bercampur aduk jadi satu.

"Gimana ini bu... kita kecewa... apa masalah kita... dll... " itu komentar para karyawan

"Kita kecewa banget ya mbak... duh... gimana sih... " komentar sekretaris saya

Saya mengerti perasaan mereka, tetapi entah mengapa hati saya sangat tenang... dan saya berkata kepada mereka, "Sudahlah... tidak usah kecewa, hari ini akan ada berkatnya sendiri, jumlah dari mereka yang seharusnya datang ke sini akan tergantikan nanti malam dengan hunian reguler"

"Masak mbak? Kan... ....." tanya mereka lagi

"Iya...kita lihat saja nanti..."

Dan, hari kemarin saya tutup saja dengan perasaan sukacita, dan tenang.

Hari ini.

Saya menerima laporan dari staf jika hunian semalam mencapai 75% dan semuanya berasal dari tamu reguler yang bermalam.

"Mbak... ternyata benar yang dikatakan kemarin. Jumlah yang seharusnya datang tergantikan oleh tamu reguler" kata sekretaris saya

Saya hanya tersenyum sambil berkata, "Itulah hidup. Setiap harinya banyak hal yang bisa terjadi, entah itu enak atau tidak... kita harus bersyukur untuk apapun itu"

Apa pelajarannya?

Seorang teman berkomentar sangat tidak enak ketika mengetahui peristiwa kemarin, "Itu Karma terhadap GM hotel itu mbak. Dia pasti sudah lakukan ini itu pada kamu... makanya hotelnya kebakaran... dan ini... dan itu..."

Saya menjawab, "Itu bukan urusan kita... tidak usah bicara yang aneh... bersyukur untuk apapun yang terjadi hari ini. Tuhan memberikan matahari dan hujan buat orang jahat dan orang baik... demikian juga banyak hal lainnya... "

Saya diperhadapkan pada pilihan untuk mendengar "usulan kata negatif' teman saya itu ataukah 'sesuatu' yang bicara di dalam diri saya untuk tetap tenang dan bersukacita.

Apapun bisa terjadi di hidup kita setiap hari, entah enak atau tidak, tetapi bagaimana kita menyikapinya? Apakah kita akan bersukacita atau mengeluh, atau... bukankah ada Tuhan di dalam kita, seharusnya itulah yang membuat kita terus bersukacita, itu yang saya dengarkan dari kotbah di pertemun hari Rabu kemarin.

Dan ternyata setelah itu 2 hari kemudian terjadi beberapa kejadian yang seperti roller coaster, naik-turun, takut-senang..., kecelakaan-penghargaan, sukacita-kemarahan, berkat dan lain -lain.. dan ha ha ha... campur aduk.

Sebelumnya, saya kadang tidak yakin kalau iman dan juga "hukum gaya tarik" ini berlaku pada perkara-perkara materi seperti bisnis dan pekerjaan, tapi nyatanya, ini sudah terjadi entah untuk ke - berapa kalinya. Setiap kali saya merasa 'mentok' dan juga terpacu untuk 'beriman' bahwa sesuatu terjadi, maka sesuatu itu benar-benar terjadi. Sebelumnya saya seringkali 'jengah' jika harus bicara tentang 'berkat' berupa kecukupan atau keuangan dan sebagainya karena menurut pikiran saya itu seperti bicara 'teologi kemakmuran'. Tetapi ternyata saya melupakan sesuatu, karena Tuhan berperkara di hidup kita bukan hanya masalah 'jiwa-jiwa' saja atau 'penginjilan' tetapi juga di banyak hal lain di kehidupan kita.

Jadi bagaimana?

Jika 'hal materi' seperti ini saja bisa terjadi, bagaimana pula dengan hal Tuhan? Bagaimana pula dengan 'jiwa-jiwa' yang saya impikan?

Beberapa 'teman' yang sudah saya miliki, betapa rindunya saya melihat mereka pada akhirnya nanti bisa bertobat lahir baru, dan hidup dalam panggilan Tuhan dengan sungguh-sungguh. Tapi proses untuk saya menuai impian itu ternyata (sekali lagi) bukan hal yang mudah. Butuh kesabaran, ketekunan, keuletan saya untuk terus membagi Firman kepada mereka dengan tulus dan juga penuh kasih dari Tuhan. Hasilnya seolah belum nampak, tetapi saya tahu esok hari pasti saya akan menuai itu, cepat atau lambat...

Jadi apa pilihan saya hari ini?

"Bersukacita, damai sejahtera, terus melangkah, dan senantiasa berharap besar pada Tuhan atau sebaliknya???"

Ha ha ha.. (mudah sekali) untuk menuliskannya/mengatakannya, tetapi butuh ketekunan untuk menghidupinya... tetapi saya tahu yang saya HARUS pilih hari ini, meski itu bukan hal mudah..

Terus berjuang dan semangat!!!
GOD BLESS U ALL

I',

12 Nov' 11


0 comments:

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP