Sesuatu Itu Bernama..

>> Sunday, December 11, 2011



Minggu sore.

Hujan tidak berhenti dari pagi, udara sangat dingin, dan badanku sudah gemetar karena sejak siang di atas motor kesana kemari mengantar Mom & adikku yang sedang sibuk membantu saudara yang punya hajat 'mantu". Hari yang sangat sibuk, dan masih ada satu tugas lagi yakni mengantar adikku menjumpai 'klien' yang memberikannya 'order' menggambar.

Singkat cerita sampailah kami ke rumah klien itu, dan setelah mereka berbasa-basi, sampailah pada point pembicaraan yakni penawaran yang dilakukan oleh sang Klien itu ternyata akan memotong jalur 'order' yang biasa diberikan kepada perusahaan tempat adikku bekerja.

Aku, meskipun sangat mengerti cara-cara beginian, tetapi pura-pura tidak tahu.. serta menyibukkan diri dengan main game di hape, meskipun telingaku menyimak semua pembicaraan mereka. Sang 'klien' itu menawarkan harga tinggi untuk setiap gambar yang akan dibuat... dll... dsb...

"Ya... pokoknya kan lumayan to dek... adek bisa tetap dapat gaji tapi juga dapat 'freelance' dariku..."

........................

Di perjalanan pulang.

"Aku berarti harus menjadi pengkhianat dan menghancurkan perusahaanku sendiri?" tanya adikku

"Itu terserah kamu. Kalau kamu siap mengkhianati Redya dan Mr. Berry Bos kamu itu... ya silahkan saja..." jawabku

"Aku tak pernah melakukan ini sebelumnya, kamu tidak pernah mengajariku..."

"Bagaimana mungkin aku mengajarimu hal yang tidak penah kulakukan?" jawabku

"Emmmmm... kenapa ada orang seperti ini yang tiba-tiba muncul di hidupku?"

"Huuuuuuu... bukan hanya dia, tapi juga orang-orang lain yang kemudian... akan ada banyak orang seperti itu, ada yang sangat baik, ada yang sangat jahat, ada berbagai kepentingan... macam-macamlah... buat apa sih sebenarnya?"

"Ditanya malah nanya to mbak...?"

"Semua itu tidak pernah ada yang kebetulan... seringkali mereka dihadirkan tiba-tiba di perjalanan hidup kita untuk menguji sesuatu di dalam kita... Dia pintar sekali membidik kamu yang masih 'fresh graduate' dan menawari kamu uang.. sesuatu yang sangat kamu butuhkan, dia tidak pernah memperhitungkan hati nurani yang bisa saja kamu miliki.."

"Sesuatu banget hi hi hi hi..."

"Iya. Sesuatu banget.. dan sesuatu banget itu bernama hati nurani... sekali dua kali kamu mengingkarinya aku rasa kamu masih bisa mendengarnya berbicara... tapi suatu saat nanti... entah hitungan ke berapa... tiba-tiba kamu sudah tidak bisa mendengarnya... kamu mau?? "

"Jadi aku harus menolak tawaran itu tadi...?" tanya dia lagi

"Dengarkan hati nuranimu" jawabku singkat

"Tapi harganya mahal..."

"Sebuah komitmen, integritas, harga diri adalah investasi jangka panjang yang sangat mahal harganya... pelajari itu!"

.....................................

"Eh.... kok kamu belok sini...katanya mau ke pak Purnomo..." tegurnya mendadak

"Badanku udah sangat kedinginan dan gemetaran... ga butuh hati nurani untuk memutuskan pulang... urusan purnomo bisa besok-besok..."


By, I'
7 November '11

0 comments:

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP