Kemungkinan

>> Sunday, December 11, 2011





Aku mengamati seseorang yang sedang membungkuk di rak pajangan toko waralaba itu.

Aku menyentuh pundaknya pelan, "Whoiiii.. piye kabarnya?"

"Eh kamu to...! Ta' pikir siapa...? Eh Kamu itu kok terkenal banget ya... pas aku kerja di kantor mana... aku terima surat yang ada nama kamu disitu... lalu aku pindah lagi kemana... terima surat juga yang ada nama kamu di situ... walah... kamu kok ada di mana-mana..." tanpa ba-bi-bu... dia langsung nyerocos bicara

"He he he..." Aku hanya nyengir sambil garuk-garuk kepala tak jelas

"Malah nyengir! Kamu ini... berapa anakmu?" tanya Evi temanku itu

"Ha ha ha ha lima puluh biji.. kamu piye dengan yang dulu itu??" jawabku sambil balik bertanya

"Hallah! Ternyata dia cowok gombal!" jawabnya singkat

"Ha ha ha ha ha ha ha.... eh gimana kalo kapan-kapan kita jalan-jalan bareng, kita 'kan dah lama nggak ketemu?"

"Wokeeeeeee.....! Aku seneng banget!" jawabnya sambil tersenyum cerah

"Okelah.. ayo bonceng nggak?"

Evi...! Teman satu kampungku, meski kami bertetangga tetapi amat sangat jarang sekali ketemu. Dan...

Ah ya... setelah susah payah mengingatnya.. aku akhirnya aku ingat kalau pernah membagikan 'sesuatu' padanya entah berapa tahun lalu tetapi ditolaknya.

Jika, sekali ini 'diketemukan lagi' apakah itu menjadi sesuatu yang biasa? Jelas tidak!

Selalu ada kemungkinan!

_________________________________________________________________________________

Teler berat. Rapat resmi untuk kesekian kalinya... jika bukan karena namaku sudah terlanjur didaftarkan entah oleh siapa dan dibuat SK. Gubernur, aku pasti sudah memakai ribuan jurus untuk melarikan diri dari aktifitas yang sangat membosankan dan memusingkan itu.

Badan terasa lelah luar biasa, otak terasa penuh, dan seluruh otot serasa membeku oleh dinginnya malam dan perjalanan pulang dari Salatiga.

Namun begitu, aku dan rombongan membelok ke pusat perbelanjaan itu untuk membeli sesuatu.

Aku membawa barang itu ke pusat informasi untuk di-cek.

Seseorang menyentuh pundakku pelan, "Mbak I' kan?"

"Iya, siapa ya?" jawabku

"Aku... Peggy..."

"Ehmmmm... Peggy siapa?" tanyaku

"Dulu, kamu pernah layani aku di penjara.."

"Penjara?"

"Iya. Penjara wanita. Dulu beberapa tahun lalu aku pernah dipenjara, dan kamu yang layani aku dengan baik... memberitakan padaku tentang Kristus... berdoa bagiku... dan... bla bla bla..." jelasnya sambil memegang kedua bahuku

Aku masih merasa bingung dan tak mengerti. Aku lupa sama sekali semua itu

"Ehmmmmm... boleh kuminta no telpon kamu?" jawabku pada akhirnya

"O iya... iya... ini suamiku... kamu masih ingat kan?"

Aku mengangsurkan tanganku untuk bersalaman dengannya...

Adakah ini kemungkinan berikutnya??

Iya... itu pasti... meski entah kapan..
__________________________________________________________________________________

Selalu begitu. Banyak kejadian  tidak mampu kuingat dengan baik. Terasa seperti bayangan kabur tak jelas di benakku. Tapi aku sekali lagi melihat pada kemungkinan demi kemungkinan. Membelokkan arah hidupku kembali kepada tujuan semula

DIA memanggilku..

DIA yang telah memberikan kehidupan hebat ini bagiku, untuk membaginya dan menghidupkan kembali ...

Aku tahu, selalu akan ada kemungkinan dan kesempatan...

Sampai suatu saat aku menyelesaikannya.


I',
7 Desember'11

0 comments:

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP